Jumat, September 18, 2015

Selamat Jalan Ajo Andre

author photo

Selamat Jalan Ajo Andre



Ajo Andre
Ajo Andre (alm)

Pagi tadi Jumat, 18 September 2015, pukul 09.00 wib, saya dapat sms dari salah seorang teman yang memberi tahu bahwa Ajo Andre sudah berpulang sekitar pukul 08.00 dirumah orang tuanya di Tandikek Pariaman. Untuk memastikan kabar duka tersebut, saya coba konfirmasi pada adiknya yang bernama Afdal, dan ternyata berita itu benar, menurut Afdal Ajo Andre akan di kebumikan siang itu juga antara pukul 15-00 - 16.00 wib, agar  para sahabat karib beliau yang datang dari jauh masih bisa bertemu Ajo Andre untuk terakhir kalinya.

Dari kantor, pukul 10.30, dengan di temani Pak In yang biasa membawa mobil operasional Radio Sushi FM, kami menuju rumah duka di Tandikek Pariaman. Sepanjang perjalanan saya teringat akan kenangan yang pernah kami lalui bersama.

Saya mengenal Ajo Andre tahun 1986, saat saya masih SMA dan Ajo Andre di SMKI. Kami bertemu dalam kegiatan Lembaga Humor Padang yang mengadakan lomba lawak antar group, waktu itu peminat lomba lawak antar group ini sangat banyak, termasuk group saya dan group Ajo Andre ini, Dan selanjutnya setiap LHP Padang yang di motori oleh Bang Codot ( alm) dan Syamsi Hasan ( alm ) serta Pak Burhan mengadakan lomba yang sama di tahun berikutnya, kami pasti bersua lagi di ajang itu. Memang, dalam setiap lomba lawak antar group Ajo Andre tidak seberuntung group saya, tapi kepiawaian ajo dalam melawak sangat nampak  kuat karakternya.

Awal tahun 2000, Ajo Andre di duetkan  dengan One Ida oleh H Yuskal dalam Album Basiginyang dan kasetnya langsung meledak. Nama Ajo Andre sangat dikenal oleh masyarakat Sumatra Barat. Ketenaran Ajo Andre berkat Album Basiginyang tersebut sampai ke perantau minang yang ada di nusantara ini, hal ini membuat Ajo Andre kebanjiran order panggung dimana-mana. Dan Album Basiginyangpun berlanjut dari pertama sampai seterusnya.

Dari delapan Album Basiginyang yang di produksi oleh Sinar Padang Record ini, saya  ikut dalam tiga album  menemani candaannya. Kemudian pernah juga menemani candaan Ajo Andre dalam Album Gamat Rosnidar - Amriz Arifin dan Gamat Odi MAlik, masih produksi Sinar PAdang Record.

Dari artis VCD, terus menjadi artis panggung, kemudian Ajo Andre mencoba terjun menjadi artis Sinetron nasional. Diantara sinetron yang pernah dibintangi oleh Ajo Andre adalah Jin dan Jun, Rumah Susun dan lainnya. Tahun 2003, saat saya sedang berada di puncak Bogor, kebetulan Ajo Andre lagi shoting sinetron Jin dan Jun di Cipanas, saya di ajak melihat kegiatan shotingnya, diperkenalkan dengan artis pemain pendukung dan juga dengan sutradaranya.

Esok harinya saat break shoting, Ajo Andre mengajak saya ikut casting jadi pemain sinetron di perusahaan Ram Punjabi tersebut, Walaupun berlapis-lapis orang yang ingin casting, tapi karena Ajo Andre sangat dikenal oleh kalangan perusahaan film tersebut, saya langsung saja diberi kesempatan untuk casting.

Seminggu setelah casting, siangnya saya dapat calling untuk membintangi sebuah sinetron, untuk penentuan peran, sutradara meminta saya bertemu sore hari di Jakrata. Sayang, saya baru saja sampai di Padang siang itu..... pupuslah harapan saya jadi bintang sinetron nasional, Saya telpon Ajo Andre mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf.

Tahun 2009, saat gempa hebat melanda Sumatera Barat, kota Padang dan Pariaman adalah daerah yang paling parah. Karena saya bekerja di stasion Radio, maka saya menghubungi banyak orang dan tokoh untuk melaporkan situasi dan evakuasi. Saat saya hubungi Ajo Andre, ternyata dia sibuk jadi relawan, menyelamatkan masyrakat Tandikek yang banyak jadi korban reruntuhan karena gempa. Saya minta Ajo Andre juga untuk melaporkan situasi dan evakuasi di Tandikek waktu itu.

Lebih kurang beberapa bulan setelah gempa hebat itu, Ajo Andre dikabarkan kena stroke sehabis makan siang. Padahal malam sebelumnya Ajo Andre masih segar bugar dan masih show di sebuah tempat. Saya Sempat melihat Ajo Andre ini terbaring lemah di Rumah Sakit Stroke Bukittinggi.

Keinginan sembuh Ajo Andre untuk pulih dari penyakitnya sangat besar sekali. Saat kami bersua di Taman Budaya, Ajo Andre berjalan dengan tongkat, saya mencoba ingin untuk membantunya, tapi dia tak mau dikasihi, dia tetap ceria walau ucapan tidak lancar seperti dulu lagi. Walau berjalan dengan tongkat dengan kata-kata yang tidak selancar dulu lagi, kami tetap ceria dan bergarah-garah saja.

Sebelum Jumat, kami sudah sampai di rumah Dduka Tandikek, saya langsung kedalam rumah, menemui Ajo Andre yang terbaring kaku, saya buka kain selubung kepalanya, terlihat wajah dan senyum berseri. Dengan mengucapkan Puja dan Puji pada Yang Maha Kuasa, saya sampaikan doa yang ikhlas, semoga Ajo Andre mendapat tempat yang layak di sisi-Nya.

Ternyata dirumah duka sudah banyak kawan-kawan yang datang dari Padang sampai disana juga, terlihat Nedi Gampo, Ucok Simbara, One Ida, Nover T, H, Yuskal dan lain-lainya.

Selamat jalan Ajo Andre......
Sungguh Sumatera Barat kehilangan seorang komedian dengan talen dan karakter yang kuat. Semoga setiap lawakan Ajo Andre yang membuat kita terpingkal-pingkal jadi amal ibadah hendaknya. Amin.

Padang, 18 September 2015.

Afma Tampan













This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement