Rabu, Oktober 21, 2015

Kabut dan Listrik

author photo

Kabut dan Listrik


Ilustrasi Kabut dan Listrik
Ilustrasi Kabut dan Listrik


Kemaren, Rabu 23 Oktober 2015. bertempat di Pangeran Beach Hotel Padang,  diadaakan FGD tentang subsidi listrik tepat sasaran. Kegiatan PLN Wilayah Sumbar ini  di ikuti oleh para pimpinan media massa yang ada di sumbar, dengan menghadirkan GM PLN wilayah Sumbar  dan Dirjen Ketenagalistrikan.

GM PT PLN Wilayah Sumbar, Supriyadi, dalam paparannya menjelaskan bahwa di wilayah kerja PLN wilayah sumbar masih ada 20% masyarakat yang belum menikmati aliran listrik, untuk itu perlu penghematan daya listrik serta penambahan pembangkit agar semua masyarakat bisa menikmati listrik. Kebijakan pemberian subsidi pada masyarakat konsumen disinyalir banyak yang tidak tepat sasaran. Masyarakat konsumen 450/900 yang menikmati subsidi selama ini ditemukan juga dari kalangan yang sangat mampu, padahal pemberian subsisdi yang di amanatkan oleh undang-undang hanya untuk masyarakat yang tidak mampu.

Menjawab kondisi seringnya pemadaman listrik sekarang, Supriyadi menjelaskan bahwa hal ini tidak saja disebabkan oleh musim kemarau, tapi juga disebabkan oleh kabut yang merata melanda Sumatra. PLTD dan PLTG yang ada di Sumatera terpaksa perawatannya dilakukan dua kali sebulan, padahal normalnya dilakukan sekali sebulan. Hal ini disebabkan karena filter udara pembangkit tersebut sangat sensitif dengan kabut, sehingga harus dibersihkan dua kali dalam sebulan.  Disamping itu kondisi pembangkit banyak yang sudah tua, sering dilakukan pemeliharaan atau perawatan sehingga pasokan listrik interkoneksi Sumatra jadi berkurang juga, terpaksa pemadaman bergilir dilakukan agar masyarakat tetap merata menikmati listrik.

Ira Fitriana, Dirjen Ketenagalistrikan dalam paparannya mengatakan bahwa subsidi listrik adalah amanat undang-undang, agar subsidi ini tepat sasaran sangat perlu dilakukan survei secara berkala kepada konsumen.

Para pimpinan media masa yang hadir terdiri dari harian, radio dan televisi. Beragam usulan yang disampaikan, ada yang mendukung agar subsidi dihapuskankan saja tapi layanan harus ditingkatkan, ada yang menyampaikan tetap subsidi dilakukan dan menghimbau masyarakat konsumen golongan 450/900 yang mampu agar menambah daya gratis ke golongan 1300 dan adakan juga yang mengusulkan untuk pemasangan baru tidak lagi dikeluarkan kilometer 450 kecuali benar-benar miskin menurut RT dan Lurah setempat.

Menurut saya, adalah kewajiban pemerintah untuk mensubsidi rakyatnya tapi caranya harus mendidik dan membuat rakyat makin kuat bukan makin lemah. Untuk apa listrik di subsidi kalau kita tidak nyaman menikmati aliran listrik ini. Umumnya hidup kita ini sudah tergantung pada listrik, pantas saja bila kita lagi asyik beraktivitas dengan peralatan yang memakai listrik, tiba-tiba listrik ini pudur sehingga keluarlah sumpah serapah yang tidak teredengar oleh tuannya.

Tujuh puluh tahun merdeka, sangat naif kalau kita masih berkelam-kelamin juga.

Padang,22 Oktober 2015

Afma Tampan







This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement