Minggu, September 06, 2015

Naskah Drama: Anak Salapan

author photo

Naskah Drama:  Anak Salapan

Penulis: Afma Tampan

Pak Jufri adalah seorang kepala keluarga yang berusia 45 tahun, sehari-hari  berprofesi sebagai  kuli bangunan, . Pak jufri mempunyai seorang istri yang bernama Mainur, berusia 40 tahun dan sudah melahirkan anak dari rahimnya sebanyak delapan kali. Yang kecil masih berusia delapan bulan dan yang sulung berusia 19 tahun.
Naskah Drama :  Anak Salapa
Ilustrasi anak salapa

Keterangan Pemain:

-  Mainur
-  Jufri
-  Kokom
-  Dokter
-  Pak RT
-  Joni
-  Lasti
-  Udin   Ibu
-  Ibu peserta penyuluhan
-  Tim Penyuluh
-   Anouncer


Scene : 1

Ext:

Pagi, rumah Pak Jufri. sebuah bangunan sederhana.

Int:
Pak Jufri sedang menikmati segelas kopi.
Terdengar tangisan anak pak jufri dari dapur

Int:
Istri Pak Jufri memasak didapur sambil mengendong anak yang menangis.

1.   Pak Jufri:
Mai.......! tolong kau diamkan tangisan si bungsu itu....!
Payah kau ini... mengasuh anak saja tidak becus....!

( si ibu diam, terus memasak dan tidak menjawab pertanyaan suaminya)

2.  Jufri:
Mainur....  kamu budeg ya......!

( Bu Mainur merasa sedikit kesal krena dibilang budeg oleh suaminya, sedangkan tangisan anaknya sibungsu semakin keras. Bu Mainur beranjak dari dapur dan menemui suaminya)

3.  Mainur:
Uda kalau tak mau mendengar tangisan anak, tolong uda sendiri yang mendiamkannya.... uda bisanya hanya ngomong aja, si bungsu ini menangis karena butuh susu tambahan uda.....!

4. Jufri:
Maksudmu... aku harus cari ibu yang lain untuk menyusukan si bungsu.. begitu?

5. Mainur:
Jangan mimpi ketinggian uda, nanti jatuhnya sakit   !..... satu istri saja  tidak  bisa mencukupi nafkah, malah ingin bertambuh pula

6. Jufri:
Hei.. Mainur, usia anak sampai 2 tahn, cukup dikasih  ASI,  tidak  perlu pake susu sapi segala.....!

7.  Mainur:
Benar kata uda, tapi uda juga harus ingat, kerja Mai cukup repot  mengurus anak yang delapan orang  ini, tambah lagi uang yang uda beri tak cukup untuk membeli makanan yang bergizi..... kalau yang Mai konsumsi Cuma nasi putih dan air putih aja... tambah lagi kerja keras setiap hari mengurus anak... mana mungkin Mai bisa menyusukan anak sampai  usia 2 tahun..... !

Dari dulu sudah Mai ingatkan sama uda, jangan banyak banyak punya anak, tapi uda maksa mai terus, akhirnya jadi delapan... repotkan uda...?

8. Jufri:
Iya.. tapi kau harus ingat! Berakit rakit kehulu, berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Banyak anak banyak rezki... kau harus percaya tentang itu Mai......

9.  Mainur:
Percaya sih percaya uda, kalau zamannya zaman dahulu kala........
Ini sudah zaman modren uda, pepatah itu tidak cocok lagi.....
Dasar uda egois, tidak sayang sama Mai dan keluarga......   maunya Mai beranak terus, tapi uda tak memikirkan bagaimana bisa mencukupi kebutuhan Mai dan anak2.....

10. Jufri:
Apa kau bilang Mai... aku egois dan tak memikirkan anak dan keluarga...?
Jadi yang aku lakukan selama ini bekerja banting tulang dan hasilnya kuberikan padamu... tak kau hargai sama sekali....!

11.  Mainur:
Uda jufri......   kebutuhan itu bukan sekedar kebutuhan perut aja uda....   kebutuhan pendidikan anak..... gizinya.... pakaiannya......  kebutuhan dasar  saja tak cukup uda berikan....... apalagi beli bedak dan parfum Mai..... semenjak kita menikah uda juga tak pernah belikan mai perhiasan......

12.  Jufri:
Iya... iya... iya... tapi Mai jgn salahkan uda terus dong..... uda kan sudah berusaha sekuat tenaga...

13. Mainur:
Apa usaha uda.....? uda malahan paksa Mai terus untuk melahirkan....
Dari dulu sudah Mai bilang cukup punya anak 2 aja.....
Uda malah ngancam Mai, kalau Mai tak mau melahirkan anak2 uda, maka uda akan cari ibu yg lain untuk melahirkannya....

(Mainur menangis terisak-isak, Jufri yang tadinya sedikit emosi jadi terenyuh mendengar isakan istrinya. Suasana hening seketika. Jufri  segera mengambil peralatan dan berangkat kerja diproyek bangunan)

14.  Jufri:
Mai uda berarangkat dulu ya.... Assalamualaikum...

15.  Mainur:
Waalaikumsalam, tu nasi uda sudah Mai bungkus diatas meja...

Ext:
(Jufri meninggalkan rumah berangkat kerja sambil membawa bekal makanan yang dibungkus oleh istrinya. Dalam perjalanan ketempat kerja, hati jufri sedikit bimbang dan galau terhadap keputusan yang telah diambil selama ini)

 Scene: 2

Ext:
(Sesaat setelah jufri meninggalkan rumahnya, seorang kader posyandu kelurahan datang mengantarkan undangan pada Mainur)

Ext:
Rumah Pak Jufri

Ext:
Bu Kokom, seorang kader posyandu mengetuk pintu rumah pak Jufri

16. Bu Kokom
Assalamualaikum

Int:
17.   Mainur:
Waalaikumsalam...

Int:
Mainur bergegas keluar rumah sambil mengendong anaknya

Ext:
18. Mainur
Wah... ibu Kokom....! kader posyandu kita
        Apa Kabar bu...?


 19. Bu Kokom

Kabar baik buk Mai, saya mau kasih undangan  ini untuk acara besok dikantor kelurahan...  kan besok rombongan tim BKKBN mau kasih penyuluhan pada ibu-ibu kita disini...

20. Mainur:

Insya Allah saya datang besok kok bu, terima kasih ya.....

21. Bu Kokom

Sama-sama, saya permisi dulu, kasih tahu ibu2 yang lain. Assalamualaikum....

22. Mainur

  Waalaikumsalam....



Scene : 3


Ext:

Siang

Kantor Keluarahan Flamboyan


Ext:

Ibu-ibu mendatangi kantor Kelurahan


Zoom:

Mainur mendatangi kantor keluarahan sambil mengendong anak


Int:

 Di Aula kantor kelurahan flamboyan,

Ibu-ibu  menunggu tim  dari BPMPKB.

 Sejak pagi ruangan aula kelurahan sudah ramai didatangi oleh ibu2 dikelurahan flamboyan tersebut.


23. Announcer:

Para ibu2 dan undangan  yang masih berada diluar, untuk segera memasuki ruangan  karena rombongan   TIM BPMPKB  Kota   sudah sampai ditempat kita.


Int:

Suara sedikit gaduh dan bisik bisik sambil melihat kedatangan rombongan memasuki ruangan aula kelurahan. Dari sekian banyak ibu2 yang hadir, terlihat ibuk mainur datang sambil mengendong anaknya yang paling bungsu.


24. Anouncer

Kami ucapkan terima kasih pada semua ibuk2 yang sudah meluangkan waktu untuk datang hari ini. Alhamdulillah, berkat kerjasama semua pihak akhirnya kita berhasil juga mendatangkan tim dari BPMPKB Kota  untuk memberikan penyuluhan pada kita tentang keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Kepada tim dari BPMPKB Kota kami persilahan dengan segala hormat.


25.Tim Penyuluh BPMPKB

Ibu2 yang kami hormati

Program KB bertujuan  untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, dengan cara menjaga jarak kelahiran dan mengendalikan angka kelahiran, semua itu untuk mewujudkan visi Keluarga Kecil bahagia dan sejahtera.  Bila pertumbuhan penduduk tidak dikendalikan, maka akan terjadi kemiskinan dan kelaparan dimana2 karena sumber daya alam yang ada tak mampu lagi menghidupi penduduk yang ada. Secara sederhana, bila kita punya keluarga kecil, maka besar kemungkinan kebutuhan keluarga, sandang, pangan, pendidikan dan kesehatan dan lainnya terpenuhi,  bila kita mempunyai banyak anak, tipis peluang untuk bisa memenuhi kebutuhan dasarnya....

Apa ibuk-ibuk ingin anak2 kita hidup kekurangan gizi dan tidak mendapat pendidikan...?


25. Hadirin:

Tidaaaak....


26. Tim Penyuluh BPMPKB


Untuk itu, maka setiap keluarga sangat penting untuk punya keluarga kecil, bagi yang sudah terlanjur punya banyak anak sebaiknya jangan ditambah lagi. Karena dua anak itu adalah lebih baik......


27. Mainur:

Ibuk penyuluh saya mau tanya.....

Sebenarnya saya merasa malu pada anak2 yang sudah saya lahirkan, karena tidak bisa mencukupi kebutuhannya seperti keluarga yang lainnya, tapi apa boleh buat karena sudah terlanjur punya anak delapan.....


( Suara hadirin sedikit ribut dan gaduh)


28. TimBPMPKB

Harap tenang dulu ibu2, biar ibuk mainur ini menyelesaikan pertanyaannya


29.    Mainur

Jadi masalah saya begini  buk....

Walau suami memaksa  saya terus untuk melahirkan,  Tapi sebenarnya  saya bisa pasang alat kontrasepsi untuk mengendalikan kelahiran, tapi semua alat kontrasepsi itu nggak ada yang cocok oleh saya. Jadi saya jadi bingung bu..... 

Maksud saya, selain kondom ada nggak alat kontrasepsi untuk pria....  yang dijamin bakalan nggak pernah bocor bu.....


( efeek suara sedikit ribut dan gaduh)


30.   Tim BPMPKB

Harap tenang dulu ibu2,

Sekarang saya akan coba jelaskan alat kontrasepsi yang digunakan untuk menjaga jarak kelahiran oleh para ibu-ibu:

1.       Suntikan

Adalah kontrasepsi perempuan yang berisi hormon estrogen dan progestin yang disuntikan ke bokong atau otot panggul tiap sebulan atau sekali tiga bulan

2.       Pil KB

Cara kontrasepsi untuk perempuan berbentuk pil atau tablet didalam strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan progestin atau hanya hormon progesteron saja

3.       Susuk KB atau Implan

Alat kontrasepsi yang dimasukan dibawah kulit pada lengan bagian atas , tidak terlihat dari luar tapi dapat diraba ..

4.       IUD

IUD atau alat kontrasepsi dalam rahim . ada fdua jenis yang beredar saat ini yaitu dalam bentuk spiral dan bentuk huruf T

5.       Tubektomi

Adalah cara kontrasepsi bagi perempuan melalui cara operasi  pengikatan dan pemotongan saluran indang telur sehingga menghambat pertemuan antara sperma dan sel telur. Tubektomi dilakukan untuk ibu yang tak ingin mempunyai anak lagi dan pelaksanaannya harus mendapat persetujuan oleh suaminya.

Semua pemakaian alat kontrasepsi tersebut harus dikonsultasikan dengan dokter dengan bidan yang sudah terlatih, karena semua alat tersebut mempunyai  kelebihan dan kelemahan atau efek samping yang berbeda .

31.  Seorang Pengunjung

Begini buk.... tadi kan semua untuk perempuan, rasanya tidak adil ya bu kalau perempuan aja yang disuruh KB, pakai alat kontrasepsi. Kalau untuk pria ber KB gimana bu... alat kontrasepsi apa aja yag bisa digunakan selain kondom......

Soalnya saya pengen suami saya yang ber KB bu.......


( suara Gaduh dan sedikit ribut)


32.Tim BPMPKB

Baik ibu2 semua, saya ingin menjelaskan bahwa betul yang dikatakan ibu tadi, karena kita juga sedang menggalang kgerakan menumbuh kesadaran para pria untuk ikut ber kB aktif......

Pria bisa berperan menjaga jarak kelahiran dengan pemakaian kondom, selain itu, pria bisa ber kB, dengan melakukan Vasektomi yaitu sebuah cara kontrasepsi bagi suami dengan mengikat saluran sperma melalui sebuah operasi ringan, sehingga sperma tidak bertemu dengan sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan. Vasektomi dilakukan pada pria yang tidak menginginkananak lagi dan pelaksanaannya harus menandatangani surat persetujuan yang ditandatangani oleh istri...


Ext:

Halaman kantor lurah

Ibu-ibu meninggalkan kantor lurah setelah penyuluhan


Scene: 4


Ext:

Mainur bergegas menuju rumah


Ext:

Halaman rumah Mainur

Suara tangisan anak terdengar dari luar


Int:

Mainur melihat Lasti dan Udin, anaknya yang nomor empat dan lima menangis terisak-isak.

Lasti dan Udin segera menyongsong ibunya yang baru datang


33. Lastri dan Udin

( mereka menangis terisak2)


34.Mainur:

Ada apa kalian menangis.. kenapa kalian cepat pulang sekolah...

Mana adik kalian si Joni....?


34. Udin:

(Menangis)

Joni ada didalam bu... badannya panas... tadi dia sakit disekolah dan minta diantarkan pulang......


Int:

Mainur segera bergegas menemui anaknya, dilantai yang beralaskan tikar terlihat si Joni menggigau... panasnya sangat tinggi, Mainur sangat panik melihat kondisi anaknya. Tapi Mainur tidak segera kehilangan akal, dia segera mengambil  kain bersih dan air dan mencoba mengkompres kening anaknya.....



35.   Mainur:

Lastri, tolpng pergi cepat kerumah pak RT, minta tolong sama pak RT mengantarkan Joni  ke puskesmas......!


 Udin......!

Kau pergi ketempat kerja ayahmu, bilang sama dia si joni lagi sakit dan mau di bawa kepuskesmas.....


36. Lastri, Udin:

Iya bu......



Int:

Dengan dibantu pak RT, joni segera dilarikan kerumah sakit.


Scene; 5


Ext:

Selama dalam perjalanan joni tak henti-hentinya menggigau karena panasnya tinggi, Mainur mencoba menenangkan terus anaknya dan suasana hatinya.........


Scene: 6


Ext:

Bangunan Puskesmas

Joni diturunkan dari mobil ambulance


Int:

Di Puskesmas, joni langsung mendapat perawatan oleh dokter jaga,  diluar ruang perawatan, mainur sambil menggendong si bungsu terus berdoa untuk kesembuhan anaknya.

Selang berapa lama kemudian, para medis memanggil bu Mainur untuk menghadap dokter  yang memeriksa joni.....


Int:

Ruangan Kerja dokter


37. Dokter:

Silahkan buk....

Berapa orang anaknya bu....


38.  Mainur:

Delapan pak dokter.....

Yang saya gendong ini nomor delapan...


39.   Dokter

Bapak anak2 kerja dimana bu?


40.   Mainur:

Buruh bangunan dokter.....


41. Dokter:

Begini bu Mai....

Untung si joni cepat dibawa kepuskesmas ini, kondisinya sangat lemah

Bisa jadi perut anak ibu ini kosong ketika berangkat sekolah....

Tapi ibu tak usah cemas, setelah kami kasih obat, tlg ibu lebih perhatikan makan dan minuman anak ibu supaya dia punya tubuh yang sehat dan daya tubuh yang kuat....

Nanti saya minta tolong sama petugas penyuluh KB ntuk datang kerumah ibu.


42.  Mainur:

Terima kasih pak dokter, boleh saya melihat anak saya dokter...?


43. Dokter

Ya silahkan, buat sementara biar dia istirahat disini dulu....  nanti sore kalau perkembnagannya bagus, si joni sudah bisa dibawa pulang..

Tapi ingat ya bu....  tolong perhatikan makan dan minumnya, ntar dia sakit lagi lo......

44. Mainur
Ya dokter, terima kasih banyak dokter.......

Int:
Mainur segera menuju pembaringan si joni yang lagi dirwat, Mainur sedikit bernafas lega melihat anaknya tidak lagi berwajah pucat, dia membelai kepala anaknya sambil mencoba tersenyum manis pada sang anak. Tapi dihati Mainur yang paling dalam, dia sangat menyesali kebodohan dirinya yang selama ini tidak sanggup melawan keinginan sang suami untuk memintanya selalu melahirkan anak.......
--------bersambung------


This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement