Langgam: Musim Panas, Musim Hujan dan Musim Kabut.
Ilustrasi Kabut |
Beberapa minggu ini kita tak lagi menemui mentari pagi yang bersinar dengan cerahnya. Penampakan matahari berobah seperti rembulan, berwarna agak kemerahan dan mata kita tak silau lagi memandangnya. Konon penyebab ini semua adalah akibat pembakaran hutan. Sepertinya di Indonesia ini musim itu sudah menjadi tiga, yaitu musim hujan, musim panas dan musim kabut.
Teringat saya akan sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Ebiet G Ade, yang berjudul "Menjaring Matahari", yang syairnya diawali dengan kata " Kabut". Untuk menyamakan ingatan kita, saya akan kutip lengkap syair lagu tersebut.
" Menjaring Matahari"
Kabut, sengajakah engkau mewakili pikiranku
Pekat, katamu peralat menyelimuti matahari
Aku dan semua yang ada di sekelilingku
Merangkak menggapai dalam kelam
Mendung, benarkah pertanda akan segera turun hujan
Deras, agar semua basah yang ada di muka bumi
Siramilah juga jiwa kami semua
Yang tengah dirundung kehalauan
Roda jaman menggilas kita
Terseret tertatih-tatih
Sungguh hidup sangat diburu
Berpacu dengan waktu
Tak ada yang dapat menolong
Selain yang di sana
Tak ada yang dapat membantu
Selain yang di sana
Dialah Tuhan
Dialah Tuhan
Oh, oh, oh Tuhan
Hmm, hmm, hmm Tuhan
Keberadaan kabut yang muncul masif hampir tiap tahun di Indonesia ini, tentu saja menyumbang pencemaran udara. Tiap tahun kita dipaksa untuk menghirup kabut, dan tiap tahun penyakit ISPA bermunculan dimana-mana. Operasional alat transpotasi banyak terganggu karena jarak pandang yang sangat dekat. Kapal laut tidak bisa berlayar, nelayan tidak bisa menangkap ikan, dan jadwal penerbangan banyak yang tertunda gara-gara Kabut ini.
Pertanyaan yang muncul dalam benak kita kala kabut berpesta pora ini adalah;
Dimana departemen dan dinas kehutanan dan aparatnya?
Apa mereka bekerja menjaga hutan dari kebakaran ?
Soalnya ini hampir tiap tahun lo........!
Saya sering menyaksikan sebuah iklan pesan moral yang sering ditayangkan oleh salah satu TV nasional, " Siapakah Kita Indonesia...?"
Tapi yang saya tulis ini jelas tak mirip dengan iklan pesan moral tersebut, saya hanya mencoba meminjam judulnya saja.
Siapakah kita Indonesia?
orang yang merusak bumi sendiri?
orang yang menyusahkan bangsa sendiri?
orang yang hanya ingin berebut kekuasaan untuk menguasai negeri sendiri?
Walau keberadaan Kabut tidak disukai oleh semua orang. Tapi keberadaan "Kabuik" teman saya tetap di cintai oleh keluarganya, yang sekarang menggalas makanan yang banyak digemari para mahasiswa di kapalo koto kec. Pauh.
Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCFOiFLcLUqKi2xdAnFb1qVw
Padang, 8 September 2015
Afma Tampan
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon