Kamis, Oktober 29, 2015

Ada Uang di Sanjung Tiada Uang Jadi Murung

author photo

Ada Uang di Sanjung Tiada Uang Jadi Murung

Oeang Republik Indonesia
Oeang Republik Indonesia

Ketika Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus  1945, negara belum mempunyai mata uang sendiri, untuk transaksi menggunakan mata uang Hindia belanda dan Pendudukan Jepang. Mata Uang Republik Indonesia secara resmi baru dikeluarkan pada tanggal 30 Oktober 1946 dengan nama ORI atau Oeang Repoublik Indonesia, kemudian  pada tanggal 2 November 1949  pemerintah menetapkan ORI berubah menjadi Rupiah. Untuk mengingat sejarah pertama kali Indonesia mempunyai mata uang sendiri maka tanggal 30 Oktober ditetapkan sebagai Hari Keuangan Indonesia.

Tingkat sosial masyarakat sangat ditentukan oleh uang yang dimilikinya. Berbagai cara dilakukan orang untuk mendapatkan uang, baik secara halal maupun secara haram.

" Kok ndak ado ameh di pinggang, jo apo dunia ka dihadang".

Bila uang berada ditangan orang yang tepat, maka uang itu akan membantu banyak orang, Tapi bila uang itu berada ditangan orang-orang yang tidak mempunyai nilai-nilai moral dan agama, maka uang itu akan menyusahkan  banyak orang.

Adalah si Kudun, seorang buruh pekerja keras. pagi subuh dia sudah berangkat ke pasar raya untuk menjadi kuli angkat. Sore pulang kerumah dengan membawa uang rata-rata 100 - 150 ribu rupiah. Pekerjaan tersebut terus dilakoninya sampai dia mendapat seorang istri yang sangat setia dan pengertian. Karena Kudun punya Ijazah SMA, maka sang istri membantunya agar Kudun dapat kerja yang layak. Lewat bantuan famili sang istri, Kudun bekerja di sebuah preusahaan expedisi dengan pendapatkan  dari gaji, komisi dan bonus  bulanan yang lumayan.

Uang ternyata membuat gaya dan penampilan Kudun berobah drastis. Kudun biasanya menjelang magrib sudah berada dirumah, sekarang sering pulang larut malam. Selang waktu berlalu terdengar kabar oleh sang istri Kudun sudah memiliki seorang istri muda, dan istri tetap sabar dan setia.

Kebiasaan Kudun makin menyakitkan istri pertamanya, bulan muda Kudun menghabiskan malamnya ditempat istri muda dan bulan tua dia menghabiskan malamnya dirumah istri tua.

Kudun benar-benar berkepala batu, segala nasehat dibawa berlalu. Pulang kerumah sekarang tidak saja larut malam, baik ketempat istri pertama tapi juga ketempat istri kedua dengan mulut berbau minuman keras. Uang telah membuat Kudun mengumbar nafsu duniawinya.

Perusahaan tempat Kudun makin maju, dan Posisi Kudun disana makin berkuku. Uang yang berlimpah membuat Iman Kudun makin goyah, dan bila malam tiba Kudun sudah jarang pulang kerumah istri muda dan tuanyanya, Kudun lebih betah berkumpul dikamar hotel dengan kawan-kawannya untuk berpesta shabu.

Kebiasasan Kudun tercium oleh aparat, Kudun tertangkap basah saat lagi sedang pesta shabu dengan teman wanitanya disebuah kamar hotel. Dan Hidup Kudun kembali ke nol kilometer. Kudun suka bermenung dan bermurung dengan badan terkurung menyesali untung.

Gunakanlah uang secara baik maka kita akan jadi orang baik
Menggunakan uang secara buruk maka kita akan jadi orang buruk

Selamat Hari Keuangan
30 Oktober 1946 - 30 Oktober 2015.

Padang, 30 Oktober 2015
Afma Tampan.
















This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement