Rabu, September 23, 2015

Perguruan Silat Biruang Sakti, Pauh, Padang

author photo

Perguruan Silat Biruang Sakti, Pauh, Padang

14 May 2015 09:06 WIB - Sumber : Rifa Yanas - Padang Ekspres - Editor : Riyon  


36 Tahun Lestarikan Perguruan Silat Dinginnya angin malam disertai hujan gerimis tidak menyurutkan antusias warga menyaksikan pertunjukan seni di tepian Jambak, Kecamatan Pauh, Sabtu (2/5) kemarin.

Berbagai kalangan mulai dari pemuka adat, pemerintah, anggota dewan, dan jajaran kepolisian turut hadir dalam acara tersebut. Sorak sorai penonton kian bergema ketika talempong dipukul tepat pukul 21.00 WIB. Bersamaan Camat Pauh, Kapolsek Pauh, anggota DPRD  Padang dapil Pauh-Kuranji, Ketua KAN, dan pengurus Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Sumbar menabuh gendang petanda dimulainya acara tersebut.

Tidak hanya remaja, kaum ibu dan anak-anak juga terlihat tak ingin ketinggalan untuk memeriahkan moment tersebut. Sebanyak 18 bocah pesilat menampilkan gerakan silat secara berkelompok. Tepuk tangan penonton semakin bergemuruh ketika Putra dan Fauzan yang berusia kurang dari tujuh tahun tampil memperlihatkan gerakan silat berpasangan putra. Berselang kemudian, giliran Rahmi dan Intan yang masih duduk di kelas I SD memamerkan kekompakan dalam gerakan silat berpasangan puteri Suasana semakin meriah ketika 8 perempuan cantik memasuki arena pertunjukan untuk menampilkan tari selendang dan tari piring.

Puncaknya, Beruang Sakti menampilkan kesenian tradisional khas Minangkabau yaitu Randai dengan kaba (alur cerita, red) Rambun Pamenan. Ketua pengurus Beruang Sakti, Afma Tampan menjelaskan, di samping telah melahirkan ratusan pesilat tradisional, perguruan ini juga mengajarkan berbagai kesenian lainnya seperti tari tradisional, randai, dan alat musik. “Di sini kami mengajarkan kesenian tidak hanya kepada remaja melainkan juga dari kalangan usia dini dengan jadwal latihan rutin setiap Senin, Rabu, dan Jumat pada pukul 20.00 WIB malam,” katanya. Efendri salah satu pelatih silat Beruang Sakti mengaku, Perguruan silat Beruang Sakti telah berhasil meraih berbagai prestasi dalam ajang iven kejuaraan silat. ”Salah satunya meraih juara pertama dalam kejuaraan silat tingkat Sumbar pada tahun 1982. Pada tahun 2014 lalu, meraih juga menjadi posisi kedua tingkat Sumbar sekaligus terbaik lima di Padang,” ujarnya. “Mustahil perguruan ini bisa bertahan sejak berdiri pada 5 Mei 1979 sampai sekarang, kalau tidak ada dukungan dari masyarakat dan pemerintah,” tambah Efendri.

Camat Pauh, Wardas Tanjung mengapresiasi Beruang Sakti yang tetap eksis selama 36 tahun.
"Banyak perguruan silat yang kadang hidup dan terkadang mati. Bahkan adapula yang terkesan musiman saja. Mudah-mudahan perguruan silat ini terus eksis dan meningkatkan prestasi,” kata camat yang mantan wartawan itu. Kepala Taman Budaya Padang, Masri mengatakan, anak yang belajar silat akan sehat secara fisik dan mental. ”Anak-anak yang belajar silat tidak akan terlibat tawuran, melainkan menunjukkan bakatnya dengan berprestasi lewat iven iven kejuaraan silat.

Mereka akan dihormati banyak kalangan dan dapat membantu keamanan kampung,” katanya. Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumbar, Nurmartias berharap perguruan ini bisa pertahankan pola pendidikan budaya Minangkabau. “Coba resapi nilai budaya yang terkandung dalam silat tradisional Minangkabau, lalu implementasikan etika moralnya dalam kehidupan sehari-hari. Niscaya generasi muda tidak akan terombang-ambing oleh pengaruh budaya luar,” katanya. (*) Perguruan Kesenian Minang Biruang Sakti berada dalam kawasan Tapian Panghulu Jambak Pauh V,  sasaran Biruang Sakti Kampuang Dalam. Jadwal latihan 3 x Seminggu, yaitu Senin, Rabu dan Jumat. kul 20.00 - 23.00 wib.

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement